Rabu, 15 April 2009

Tenik Permainan bulu tangkis

Teknik Dasar Permainan Bulutangkis
Untuk dapat bermain bulutangkis dengan baik terlebih dahulu kita harus memahami bagaimana cara bermain bulutangkis dan menguasai beberapa teknik/keterampilan dasar permainan ini.
Keterampilan teknik dasar permainan bulutangkis yang perlu dipelajari secara umum dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, yaitu :
1. Cara memegang raket (Grip)
Cara memegang raket tidak begitu sukar karena raket bulutangkis relatif ringan. Teknik memegang raket yang dianggap baik adalah teknik memegang raket yang dapat digunakan untuk menerima atau mengembalikan kok dengan mudah.
2. Sikap Berdiri
a. Sikap berdiri pada saat melakukan servis ada dua, yaitu :
1) Servis forehand dilakukan dengan cara pemain berdiri di sudut depan garis tengah pada daerah servis kira-kira setengah meter di belakang garis servis pendek. Kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang, sementara berat badan bertumpu pada kaki belakang. Pada saat kok dipukul, berat badan pindahkan ke depan.
2) Servis backhand dilakukan dengan cara pemain berdiri di sudut depan garis tengah pada daerah servis kira-kira setengah meter di belakang garis pendek. Kaki kanan di depan dan kaki kiri di belakang, berat badan berada di tengah dan pada saat servis dilakukan berat badan pindahkan ke depan.
b. Sikap berdiri pada saat menerima servis, baik forehand maupun backhand :
1) Sikap berdiri untuk permainan tunggal adalah berdiri pada daerah servis kira-kira di tengah-tengah daerah servis dan satu meter di belakang garis servis pendek.
2) Sikap berdiri untuk permainan ganda adalah pemain lebih maju ke depan tetapi tidak melewati garis servis pendek. Kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang. Berat badan berada di kaki depan dengan posisi labil (kedua kaki agak jinjit). Pada saat servis dilakukan berat badan dipindahkan ke arah datangnya kok, mungkin ke depan atau belakang tergantung pada jenis servis.
c. Sikap berdiri pada saat rally
Sikap ini sangat bervariasi, tergantung pada posisi pemain, apakah ia melakukan serangan atau bertahan. Juga harus diperhatikan dari mana arah datangnya kok, apakah dari depan, belakang, di atas kepala, di samping atau di bawah. Sebagai patokan, sikap berdiri pemain tunggal dianjutkan untuk selalu berdiri di tengah-tengah lapangan dan kedua kaki tidak sejajar.
3. Gerak Kaki (Foot Work)
Gerak kaki atau kerja kaki adalah gerakan langkah-langkah yang mengatur badan untuk menempatkan posisi badan agar memudahkan pemain dalam melakukan gerakan memukul kok sesuai dengan posisinya.
4. Teknik Pukulan (Strokes)
a. Pukulan dengan ayunan raket dari bawah terdiri dari :
1) Servis
2) Under arm lob mengangkat kok tinggi
b. Pukulan mendatar atau menyamping, terdiri dari :
1) Lob/clear
2) Drive
3) Dropshot
4) Netting
c. Pukulan dari atas kepala, terdiri atas :
1) Overhead lob
2) Overhead smes
3) Chopped
4) Dropshot
5) Around the head
5. Servis, terdiri dari :
a. Servis panjang
Dilakukan dengan memukul kok dari bawah dan diarahkan ke belakang atas lapangan permainan lawan.
b. Servis pendek
Diarahkan pada bagian depan lapangan lawan dan biasanya dilakukan dalam permainan ganda, tetapi pemain tunggal pun banyak yang melakukan servis pendek, pemain berada dalam posisi menyerang.
c. Flick servis
Adalah cara servis yang dilakukan seperti servis pendek namun ketika hampir menyentuh kok secara tiba-tiba pergelangan tangan dilecutkan sehingga laju kok menjadi kencang dan melambung ke bagian belakang daerah servis lawan. Jenis servis ini sering dilakukan dalam perminan ganda.
6. Pukulan dari atas kepala :
a. Lob/clear
b. Pukulan melingkar kepala
7. Pukulan dari tengah atau samping
a. Drive
b. Netting

C. Peraturan Permainan, Perwasitan, dan Penyelenggaraan Pertandingan Bulutangkis
1. Peraturan Permainan
Peraturan permainan ditentukan dan ditetapkan oleh sidang tahunan organisasi olahraga bulutangkis internasional. Peraturan ini mulai diperbaiki dan diberlakukan tanggal 1 Agustus 1998 dan berlaku sampai tahun 2004. Pertengahan tahun 2004 terjadi perubahan dalam pengaturan skor, yang mulanya untuk ganda putra skor 15 menjadi 21, tunggal putri dari 11 menjadi 21, sedangkan untuk ganda putra, putri, dan campuran dari 15 menjadi 25.
a. Lapangan
Lapangan harus berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang 6,71 meter dan lebar 6,10 meter, serta tinggi net 1,52 meter.
b. Net dan tiang
Net terbuat dari tali halus dan berwarna gelap, lubang-lubangnya berjarak antara 15 – 20 mm. Panjang net sebaiknya sesuai dengan lebar lapangan yaitu 6,10 meter dan lebarnya 76 cm, dengan bagian atasnya mempunyai pinggiran pita putih selebar 7,5 cm.
Tiang net ditancapkan tepat pada titik tengah ujung garis samping lapangan. Untuk ganda tinggi tiang 155 cm. Bagian paling atas net di bagian tengah berjarak 1,524 meter dari permukaan lantai dan pinggiran lapangan berjarak 1,55 meter di atas garis tepi permainan ganda.
c. Kok (shuttlecock)
Kok biasanya terbuat dari bulu angsa buatan pabrik, umumnya sudah memiliki standar yang ditentukan IBF. Berat kok kira-kira 5,67 gram. Bulu angsa yang menancap di gabus yang dibungkus kulit berwarna putih berjumlah antara 14 – 16 buah dan diikat dua tali agar tidak mudah lepas.
d. Raket
Panjang raket 67,95 cm, kepala raket mempunyai panjang 29,21 cm, lebar 22,86 cm. Pegangan raket tidak mempunyai ukuran tertentu, tetapi disesuaikan dengan keinginan orang yang menggunakannya.

e. Penghitungan (scoring)
Permainan berlaku the best of three games, artinya maksimal pemain bertanding tiga set (dua set kemenangan). Skor permainan tunggal putra dan putri adalah 21 angka, sedangkan ganda putra, putri, dan campuran adalah 25 angka. Jika perhitungan sama-sama mencapai 20 untuk tunggal dan 24 untuk putri, maka terjadi duece dan pihak pertama kali memperoleh angka tersebut mempunyai hak untuk menetapkan penambahan (setting) 3 angka. Pihak yang memenangkan set pertama berhak untuk melakukan servis pertama pada set berikutnya.
2. Perwasitan
Seringkali terjadi dalam suatu kejuaraan seorang atlet merasa dirugikan oleh petugas lapangan, khususnya wasit yang memimpin pertandingan atau hakim garis sehingga mengganggu konsentrasinya dan dianggap sebagai penyebab kekalahannya, atau bahkan sang pemain mundur dari lapangan sebelum pertandingan berakhir. Fenomena tersebut merupakan salah satu bukti bahwa petugas lapangan (wasit, hakim servis, dan hakim garis) mempunyai peranan yang besar dalam kesuksesan suatu kejuaraan.
Untuk menghindari hal-hal di atas, seorang wasit harus memperhatikan beberapa hal diantaranya :
a. Menguasai peraturan permainan
b. Berpenampilan meyakinkan dan mantap
c. Berwibawa dan mempunyai harga diri
d. Berpendirian netral dan tidak memihak kepada salah satu pemain serta bertindak sebagai penengah.
e. Tidak terpengaruh oleh pemain atau penonton
f. Bersuara lantang dan jelas untuk setiap kata-kata yang diucapkan.
g. Selalu cepat tanggap dan inisiatif dalam mengambil keputusan, terutama bila terjadi kasus pada jalannya pertandingan yang sedang dipimpinnya.
h. Memiliki wawasan tentang bulutangkis yang luas
i. Setiap saat dapat mengikuti perkembangan perbulu-tangkisan, terutama bila terjadi perubahan peraturan.
j. Berusaha memelihara dan meningkatkan mutu perwasitan.
3. Penyelenggaraan Permainan Bulutangkis
a. Sistem pertandingan
Dalam menentukan sistem pertandingan bulutangkis perlu dipertimbangkan beberapa faktor berikut :
1) Tujuan pertandingan
2) Sarana dan prasarana
3) Waktu yang tersedia
4) Tenaga pelaksana
5) Jumlah peserta
6) Dukungan dana
Pada dasarnya ada dua macam sistem pertandingan, yaitu :
1) Sistem gugur, yaitu tata cara pelaksanaan pertandingan yang menetapkan bahwa setiap peserta yang telah kalah dinyatakan gugur dan tidak berhak mengikuti pada pertandingan babak selanjutnya.
2) Sistem kompetisi
Sistem kompetisi dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu :
a) Sistem kompetisi penuh, dimana setiap peserta akan saling berhadapan dua kali dengan lawan yang sama.
b) Sistem setengah kompetisi, dimana peserta saling berhadapan satu kali.
b. Undian pertandingan (drawing)
Cara melaksanakan undian pertandingan bulutangkis nasional dan internasional harus dengan ketentuan yang berlaku. Panitia tidak akan memberikan izin mengadakan alternatif undian, kecuali dalam situasi berikut ini :
1) Pemain berhalangan karena sakit/cedera
2) Pemain pengganti tidak boleh memiliki ranking yang lebih tinggi dari pemain yang berhalangan.
Penggantian pasangan tunggal diizinkan apabila :
1) Pemain pengganti itu sudah termasuk nominasi dari asosiasi nasional yang bersangkutan.
2) Pemain itu tidak mengikuti turnamen tersebut.
Penggantian pasangan ganda :
1) Seorang pemain ganda yang berhalangan boleh diganti oleh salah seorang pasangan ganda lainnya.
2) Jika pasangan asli mendapat bye dan kemudian ada pengganti pemain, maka pasangan baru tersebut dapat menempati posisi semula, kalau tidak maka akan diundi kembali.
c. Qualifying Rounds
Bila ada pemain yang tidak masuk maindraw, maka committee tournament mengadakan pertandingan pendahuluan sebagai babak kualifikasi, yaitu :
1) Melaksanakan sejumlah pertandingan yang diatur oleh committee.
2) Dianjurkan agar setiap delapan tempat tidak menempatkan lebih dari satu pemain kualifikasi.
3) Apabila pemain dari maindraw menarik diri sebelum babak kualifikasi dimulai, committee berhak mengisi lowongan tersebut dari peserta kualifikasi.
Dalam pembuatan bagan, jika terdapat bye maka ditempatkan sisipan pada first round dan selalu dimulai dari pertengahan sebelah bawah, kemudian disusul pada bagian atas, kembali ke bawah, dan seterusnya.

SIMPULAN

Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang populer di Indonesia. Banyaknya lapangan bulutangkis menggambarkan betapa populernya cabang olahraga di negara kita.
Bulutangkis meskipun dikenal sebagai permainan yang dilahirkan di Poona India, dipopulerkan di Inggris setelah dia menjadi permainan orang kelas atas. Nama badminton sendiri diambil dari nama wilayah tanah pertanian milik bangsawan Inggris, kemudian menjadi nama ajang pertandingan.
Di Jakarta dibentuk suatu gerakan olahraga dengan nama GELORA (Gerakan Latihan Olahraga Rakyat) sebagai induk bulutangkis yang dipimpin oleh Otto Iskandar Dinata. Pada tanggal 5 Mei 1951 dibentuklah organisasi bulutangkis nasional dengan nama PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia). Tahun 1953 PBSI secara resmi menjadi calon untuk menjadi anggota IBF, ini merupakan langkah awal masuk ke dunia internasional dalam cabang olahraga bulutangkis.


Safaruddin P, S.Pd

Permainan Bola Basket

peraturan-peraturan dalam permaina bola basket

ini adalah peraturan-peraturan basket yang saya dapat dari berbagai sumber.

- Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masih group terdiri dari 4 (empat) tim.
- Setiap tim terdiri dari 5 pemain inti yang bermain di lapangan dan max 7 pemain cadangan.
- Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
- Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
- Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 5 orang.
- Apabila di lapangan terdapat kurang dari 5 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
- Setiap peserta hanya diperbolehkan membuat maksimal 4 (empat) personal fouls (pada personal foul ke 5 (lima), fouled out).
- Team foul maksimum adalah 5 (lima). Setiap foul setelah foul ke 5 (lima), maka tim lawan berhak mendapatkan 2 (dua) buah free throw.
- Team foul akan di-reset pada perpindahan babak, namun, pada saat overtime, team foul tidak akan di-reset.
- Waktu pertandingan untuk penyisihan group adalah 2 X 20 menit kotor, dimana waktu tidak akan dimatikan pada saat time out dan free throw.
- Waktu pertandingan untuk babak semi final adalah 2 x 20 menit semi kotor, dimana waktu akan dimatikan pada saat time out dan free throw.
- Waktu pertandingan untuk babak final adalah 2 x 20 menit bersih, dimana waktu akan dimatikan pada saat bola mati, time out dan free throw.
- Waktu istirahat pergantian babak ditetapkan selama 5 menit.
- Waktu time out ditetapkan selama 1 (satu) menit dengan masing-masing tim memperoleh 1 (satu) kali time out pada setiap babak.
- Apabila pada akhir game, kedua tim memperoleh angka yang sama, overtime akan diadakan.
- Masa overtime berlangsung selama 1 x 5 menit (bersih).
- Apabila sampai dengan akhir waktu dari babak overtime, masih terdapat perolehan angka yang sama, maka akan dilakukan adu free-throw. Setiap tim diwakili oleh 2 orang dengan masing-masing orang memiliki 5 kali kesempatan.
- Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner up akan dilihat dari kualitas angka memasukan pada tiap-tiap pertandingan yang dimainkan.
- Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.

- Peraturan permainan yang dipergunakan juga sangat tergantung daripada peraturan PERBAIS/FIBA mana yang berlaku. Misalnya pada tahun 1984, peraturan permainan yang berlaku adalah Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 - 1984.

Alat-Alat Perlengkapan dan Lapangan

Berdasarkan Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 - 1984, alat-alat perlengkapan dan lapangan terdiri dari :

1. Bola Basket

Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram. Bola tersebut dipompa sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan ke lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm tidak lebih dari 140 cm.

2. Perlengkapan Teknik

2.1. Untuk pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah stopwatch, satu untuk pencatat waktu dan satu lagi untuk time out.

2.2. Alat untuk mengukur waktu 30 detik

2.3. Kertas score (Scoring Book) untuk mencatat/merekam pertandingan.

2.4. Isyarat - scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni angka 1 sampai dengan 5, serta bendera merah dua buah untuk kesalahan regu.

3. Lapangan

3.1. Lapangan Permainan

Berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 26 m dan lebar 14 m yang diukur dari pinggir garis batas. Variasi ukuran diperolehkan dengna menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta menambah atau mengurangi ukuran lebar 1 m. Di lapangan ini terdapat beberapa ukuran seperti : lingakaran tengah, dan lain sebagainya yang secara jelas dan terperinci akan diuraikan dalam gambar di bawah nanti.

3.2. Papan Pantul

Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan transparant yang cocok. Papan pantul berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm.. Tinggi papan, 275 cm dari permukaan lantai sampai ke bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah garis akhir lapangan. (Perincian selengkapnya, lihat gambar).

3.3. Keranjang

Keranjang terdiri dari Ring dan Jala. Ring tersebut dari besi yang keras dengan garis tengah 45 cm berwarna jingga. Tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan papan pantaul dengan jarak 15 cm. Sedangkan jala terdiri dari tambah putih digantung pada ring. Panjang jala 40 cm.

Sabtu, 11 April 2009

ekstra kurikuler olahraga

PROFIL PENDIDIKAN YKB

DALAM 

(Desember 1978 – Desember 2008)

========================================================================

 

Pada era tahun 1970-an, Pulau Batam telah mulai ditetapkan oleh pemerintah sebagai kawasan berikat. Ini merupakan moment penting dan sebagai babak baru pulau Batam memasuki era indutrialisasi. Pulau Batam pun mulai dirancang menuju perubahan, dari hutan belantara menjadi cikal bakal kota dan industrialisasi modern yang bertaraf internasional, Dan oleh Bapak Habibie di Era tahun 1990, mencanangkan bahwa Batam kelak akan menjadi Bagian dari Kota Dunia yang modern

 

Perubahan demi perubahan pun terjadi, khususnya perubahan fisik Batam menjadi kota industri, alih Kapal, Pariwisata, dan jasa Di sisi lain perubahan juga terjadi pada aspek sosial budaya, yang ditandai dengan meningkatnya jumlah migrasi para tenaga kerja dan pencari kerja dari berbagai pelosok daerah di tanah air di Pulau Batam. 

 

Pada saat itulah Sosok Ibu Sri Soedasono atau yang lebih dikenal dengan Nama Ibu Dar, tampil dengan ide brilian, bahwa percepatan pembangunan dan industrialisasi di pulau Batam harus diimbangi dengan penyediaan fasilitas layanan pendidikan.  

 

Lantas dengan langkah perlahan namun pasti, Perempuan kelahiran Pare-Pare, 8 Oktober 1938 ini, yang tidak lain adalah Isteri Bapak Mayjen. TNI Soedarsono Darmosoewito, yang ketika itu menjabat sebagai Ketua Badan Pelaksana (Kabalak) Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam, mencoba membangun sebuah institusi pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat batam dalam mengenyam pendidikan yang berkualitas.

 

Bersama beberapa isteri pejabat di lingkungan Otorita Batam, di antaranya Ny. Anwar Hippy, Ny. T. Soelardjono, Ny. Rudiono, Ny. Erika Panjaitan, Ibu Dar berinisitif mendirikan Ikatan Keluarga Batam (IKB) pada tanggal 28 Desember 1978.

 

Pada awalnya IKB adalah organisasi yang didirikan dari dan untuk masyarakat Batam. Artinya, semua warga atau penduduk kota Batam adalah termasuk orang IKB, sehingga semua mereka berhak dan wajib berperanserta dalam mensukseskan program-program IKB. 

 

Pada Tanggal 21 April 1979, bertepatan dengan peringatan 100 tahun kelahiran RA. Kartini, Ibu Dar, atas nama IKB mengajukan proposal kepada pertamina untuk mengambil alih semua sekolah Pertamina yang ada di Batam untuk dikelola dan diadakan perbaikan mutu dan kulitas layanan pendidikan. Saat itulah Semua sekolah dirubah namanya menjadi “Sekolah Kartini” sampai saat sekarang.

 

Adapun mengenai riwayat Administrasi pendirian Yayasan Keluarga Batam yang sehari-harinya lazim disingkat YKB merupakan yayasan yang lahir pada tanggal 28 Desember 1978 di Batam dengan nama pertama kali yaitu Ikatan Keluarga Batam dikukuhkan dengan Akte Notaris No. 26, tanggal 26 September 1983 oleh Notaris R. MINARNO HARDJO KOESOEMO, S.H. di Tg. Pinang. Pada tanggal 21 April 1979, bertepatan dengan peringatan 100 tahun lahirnya R.A. Kartini sekaligus merupkan tonggak sejarah dimulainya pelaksanaan program kerja IKB. Untuk mengenang peristiwa tersebut maka semua sekolah dibawah naungan Yayasan Keluarga Batam diberi nama “KARTINI”. Diawali dengan berdirinya SD KARTINI I dan II pada tanggal 16 Juli 1979, Perubahan Akte Yayasan oleh Notaris MARIA HILARIA SALIM, S.H. No. 36, tanggal 23 Maret 2001.

 

Pada tanggal 1, Juli 1979, kegiatan balajar mengajar di sekolah Kartini dimulai, yaitu dari tingkat TK dan SD. TK Kartini berada di dua lokasi, yaitu TK Kartini I di Sekupang dan TK Kartini II di Batu Ampar. Sama halnya dengan TK, SD Kartini pun di buka di dua lokasi berbeda, yaitu SD Kartini I di Sekupang dan SD Kartini II di Batu Ampar. Adapun mengenai prestasi sekolah TK s.d. SD, untuk taraf daerah dan provinsi, sangat disegani, karena prestasi-prestasi yang diraihnya setiap event perlombaan yang dibuat, baik oleh pemerintah maupun masyarakat Pendidikan. Dan Alhamdullilah, predikat sekolah-sekolah kartini dari pemerintah selain predikat perstasi Akademik dan muatan pembelajarannya yang berwawasan Internasional (Sejak kelas satu sudah diberikan tambahan pembelajaran Bahasa Inggris dari ILP dan Komputer berbasis ICT), juga memperoleh predikat sekolah Terbersih se Kota Batam (Untuk SD Kartini II Jodoh), dan sekolah yang Nyaman, dan rahmah anak, dengan kondisi lingkungan yang baik.

 

Waktu terus bergulir begitu cepat, dan tuntutan akan pentingnya layanan pendidikan terus meningkat, khususnya untuk tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Oleh karena itu, pada tanggal 1 Juni 1980 atas prakarsa Badan Otorita Batam dan didukung oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau, Yayasan Keluarga Batam mendirikan SMP Kartini. SMP Kartini ini merupakan SMP tertua yang ada di Batam.  

 

Selanjutnya, karena terbatasnya sarana dan prasarana, khususnya ketersediaan lokal belajar, sementara siswa usia tingkat SMP begitu banyak, maka mulai tanggal 20 Juli 1982 SMP Kartini menempati gedung baru yang berlokasi di Kampung Seraya, tepatnya di Jalan Budi kemuliaan No.01. SMP Kartini, dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik secara kuantitas maupun kualitas. Tidak mengherankan, kalau pada akhir tahun pelajaran 1999/2000, SMP Kartini Batam menduduki rangking I dari 468 SMP se-Provinsi Riau. Dan Alhamdullilah, mulai tahun pelajaran 2007/2008, SMP Kartini telah meraih predikat Sekolah Standar Nasional Plus, yaitu adanya penambahan pembelajaran Bahasa Inggris yang ditangani oleh ILP, dan pembelajaran Komputer yang diberikan sejak didirikannya sekolah, dan saat ini menuju sekolah berbasis IT.

 

Pembenahan dan peningkatan mutu SMP Kartini pun terus dilakukan sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat. Di latarbelakangi oleh pemikiran layanan pendidikan satu atap antara TK, SD dan SMP, maka SMP Kartini pada akhirnya di pindahkan ke dua lokasi berbeda, yaitu SMP Kartini I di Komplek Sei. Harapan Sekupang, dan SMP Kartini II di Komplek Sumber Agung Batu Ampar. Dengan masing-masing meraih predikat sekolah standar nasional plus.

 

Setelah sukses mengelola pendidikan tingkat, TK, SD dan SMP, pada tanggal 17 Juli 1983 Yayasan Keluarga Batam mendirikan SMA Kartini di Jl. Budi Kemuliaan No. 01 Kampun Seraya. Tidak begitu lama berdiri, didukung oleh fasilitas pendidikan yang memadai dan tenaga pendidik yang profesional, SMA Kartini dapat tampil menjadi salah satu SMA unggulan dan favorit di kota Batam. Berbagai prestasi gemilang dalam bidang akademik telah diraih, di antaranya juara 1 olympiade Biologi se-kota Batam pada tahun 2005, dan pada tahun yang sama SMA Kartini juga pernah menjadi juara 3 lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional bidang Kimia Chemistry Expo ITB. Dan dalam rangka membekali kesiapan tamatan untuk berwawasan global, maka seluruh siswa SMA juga diberikan tambahan pembelajaran berbahasa Mandarin dan Inggris yang ditangani oleh ILP.

 

Roda terus berputar dan waktu pun berubah begitu cepat. Seiring dengan Pembangunan dan proses industrialisasi di Batam yang berkembang begitu fantastis, maka Ibu Sri Soedarsono atau yang lebih akrab dipanggil Bu Dar mempunyai pemikiran untuk mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kartini. Menurut Bu Dar keberadaan SMK sangat penting untuk menghasilkan lulusan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan berkompeten dalam menjawab kebutuhan kerja di Batam. 

 

Untuk mewujudkan idenya tersebut Bu Dar bersama koleganya berusaha menggalang dana untuk mendirikan SMK ini. Lantas munculah gagasan Board Of Education yang anggotanya terdiri dari beberapa perusahaan besar yang beroperasi di Batam. 

 

Selanjutnya, bersama Board Of Education ini YKB bersepakat untuk menyelenggarakan pendidikan SMK, yang dahulunya bernama SMKTA pada tahun 1985 dengan lima jurusan, yaitu Jurusan Akuntansi, Sekretaris, Bangunan, Listrik dan Otomotif.

 

Kegiatan belajar mengajar di mulai pada tanggal 15 Juli 1985, di kompleks Gedung SMKTA Kartini, di Jl. Ir. Sutami Patam Lestari. Proses peresmiannya dilakukan oleh Bapak Umar Wirahadikusumah (wakil presiden RI pada saat itu). SMK TA Kartini ini pun terus dikembangkan sesuai dengan tuntutan dan kemajuan Batam. Akhirnya beberapa jurusan baru pun dibuka, sedangkan jurusan yang kurang diminati masyarakat ditutup. Di antara jurusan yang terus dikembangkan adalah Jurusan Akuntansi, Sekretaris, Akomodasi Perhotelan, Usaha dan Pariwisata, elektronika, mesin produksi, mekanik otomotif, listrik dan bangunan.

 

Selanjutnya sesuai dengan perubahan nama Sekolah SMKTA menjadi SMK bagi semua sekolah kejuruan secara nasional (Hal ini mengikuti rintisan yang dibuat oleh YKB), maka mulai saat itu SMKTA Kartini berubah menjadi SMK Kartini. Jurusan yang terus dikembangkan oleh SMK Kartini pada saat sekarang ini adalah: jurusan Akuntansi, sekretaris, Akomodasi Perhotelan, Mekanik Otomotif, elektronika, dan mesin produksi. 

 

Untuk pengembangan lebih lanjut SMK Kartini, maka pihak YKB memindahkan ke dua lokasi, yaitu SMK Kartini Kelompok Bisnis dan Manajemen (Bismen) di Jl. Budikemuliaan No. 01 Kampung Seraya, menjadi satu lokasi dengan SMA Kartini, dan SMK Kartini Kelompok Teknologi dan Industri di Komplek Batam View Baloi.

Dari waktu ke waktu, SMK Kartini menunjukkan kelasnya sebagai sekolah SMK unggulan di Batam. Itulah sebabnya, Pada Tahun 2008 Program Keahlian Akuntansi SMK Kartini Batam telah dipilih menjadi Sekolah Berstandar Internasional (SBI) oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Dan menjadi catatan sejarah bahwa, penggunaan nama pertama kali secara nasiolan Sekolah Kejuruan dalam satu atap adalah Ide dasar dari Pendiri sekolah yaitu Almarhum Bapak Soedarsono Darmo Suwito, dengan lulusan pertamanya yang ditandatanggi oleh Pelindung YKB yaitu Bapak BJ. Habibie, karena pada waktu itu belum mendapatkan pengakuaan dari Pemerintah, berhubung penamaan Sekolah kejuruan waktu itu wajib menggunakan kata STM untuk Kejuruan teknik dan SMEA untuk kejuruan Bisnis.

Untuk pemantapan program, ke depan semua Sekolah Kartini telah dipersiapkan menuju Sekolah Bertaraf Internasional. Targetnya, memasuki tahun 2012 nanti semua Sekolah Kartini diharapkan bisa menjadi Sekolah berstandar internasional dengan kemampuan dan kompetensi global. 

 

Yayasan Keluarga Batam, selain mengelola pendidikan umum, dari jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK, maka untuk meningkatkan kepeduliaannya dalam sesama anak bangsa, YKB juga memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus, yaitu anak-anak yang memilikikecacatan, dan keterbatasan kemampuan baik secara phisik maupun mental, serta bagi anak yang kurang beruntung karena faktor ekonominya, status sosial, dan keterbelakangan daerahnya. 

Maka sejak tahun 1985 didirikan Sekolah Luar Biasa (SLB) Kartini. Atas kegigihan Ibu Sri Soedarsono yang sangat komitmen untuk mewujudkan prinsip Education For All atau komitmen layanan pendidikan berkualitas bagi anak, maka sejak tahun 2003 dibangunlah sekolah SLB yang sangat refresentatif. Didukung dengan gedung dan fasilitas pendidikan yang sangat baik, walaupun 90% orang tua siswanya dari golongan tidak mampu, sehingga banyak siswa yang mendapat subsidi dari sekolah, SLB Kartini tetap dapat memberikan pendidikan yang maksimal kepada mereka. Hal ini terlihat dari prestasi yang dimiliki sekolah, yaitu pada tahun pelajaran 2007/2008 SLB Kartini meraih sertifikat ISO yang sangat dibanggakan.

Untuk memberikan skill atau keahlian kepada anak-anak SLB, maka mereka diberikan pendidikan dan latihan berorientasi keahlian. Adapun program keahlian yang diberikan adalah pelatihan Tata Boga, Tata Busana, Tata Rias, Akupuntur, dalam satu sistem layanan yang disebut dalam wadah Sentra Pendidikan Khusus Dan Pendidikan Layanan Khusus Provinsi Kepulauan Riau (Sentra PK/PLK).

Sentra PK/PLK ini terbukti telah memberikan layanan yang terbaik. Oleh sebab itu Sentra PK/PLK ini dijadikan sebagai Sentra terbaik oleh pemerintah, khususnya dalam pelaksanaan kemandirian. Berkat keahlian dan skill siswa-siswi SLB Kartini, Sentra ini telah menghasilkan berbagai produk dan karyanya, seperti penyediaan seluruh pakaian seragam siswa Sekolah Kartini, penyediaan souvenir tamu-tamu undangan dan beberapa hotel yang ada di Batam. Tidak itu saja, Sentra PK/PLK ini juga telah berhasil menyediaan Snack siswa untuk kantin-kantin Sekolah Kartini, dan karya-karya lainnya yang dapat dikerjakan oleh anak berkebutuhan khusus maupun anak Lapas atau Anak Jalanan.




 

ekstra olahraga smp kartini